Hari
ini hari minggu. Aku mengusap keringat, campuran antara lelah berjalan dan
lelah pikiran. Mobil yang kukendarai ku parkir di jalan ganesha, karena jalan
dago hari ini ditutup untuk CFD. Aku berbaur dengan keramaian orang yang sedang
asyik mengikuti CFD. Pakaian yang kukenakan sedapat mungkin serupa dengan
tampilan mereka, kaos oblong dipadu dengan celana olahraga dan sepatu kets.
Sekilas pun dapat terlihat tidak ada bedanya antara aku dengan orang-orang
lainnya. Namun berbeda dengan mereka yang mencari hiburan atau wisata kuliner,
mataku jelalatan mencari satu booth yang sudah aku incar dari satu bulan yang
lalu.
Kukeluarkan
iphone dari saku celanaku, membaca ulang hasil catatan dan browsing mengenai
ciri-ciri booth yang aku maksud. Pendek sekali sebetulnya informasi yang
kudapatkan, namun kurasa sudah cukup jelas.
Pada
notes iphone beberapa poin yang aku tuliskan :
•
penjaga bapak-bapak berkumis usia kurang-lebih 30tahun
•
booth hanya sebuah meja dan dua buah kursi berwarna biru muda
•
terpasang sebuah X-banner bertuliskan “jasa gelembung”
Jalanan
yang penuh sesak dengan orang, membuatku cukup kesulitan mencari, mau tidak mau
aku hanya bisa berjalan lambat menyelusup diantara kerumunan orang sambil
mataku melirik ke kiri dan ke kanan.
“ah
itu dia boothnya” pekik ku tertahan, melihat sepasang meja kursi berwarna biru
muda.
Kulihat
ada X-Banner sederhana berwarna putih dengan font warna hitam tebal. Kudekati
meja tersebut dan penjaganya memang benar seorang bapak berkumis!.
“memang
hebat teknologi masa kini, asal rajin mencari apa juga bisa kita ketahui”
batinku.
“punten
pak” sapaku kepada bapak penjaga.
“mangga
neng, butuh jasa hapus?” jawabnya to the
point.
“eh,
iya pak” sahutku dengan kikuk
“boleh
diterangkan nggak pa maksudnya jasa hapus ini apa?” tanyaku pura-pura tidak
tahu.
Padahal
dari hasil browsing di internet dari A sampai Z sudah tertulis lengkap jasa
yang ditawarkan hingga harganya.
“oh
boleh..boleh. Silahkan ini brosurnya” sahutnya sambil menyodorkan brosur.
Kudengarkan
penjelasannya sembari kubolak-balik brosur yang tadi diberikan si bapak.
“jadi
intinya jasa gelembung ini untuk mengeluarkan pikiran-pikiran yang ingin
dibuang. Nanti tinggal dilist aja sama eneng memori apa aja yang ingin
dibuang,”
“ada
resikonya ga pa?” tanyaku
“yah,
kalau resiko sih bisa dibilang ga ada. Cuma memori yang pengen dihapus ga bisa
dibalikin lagi. Oh iya, uang yang sudah dibayarkan juga tidak bisa diminta
kembali”
Aku
menggumam tidak jelas. menimbang putusanku.
“gimana
neng?” tanya bapak itu
aku
terbangun dari lamunan
“ah
nekat ajalah! masa mau mundur udah nyampe sini” batinku.
“oke
pa, jadi. Berapa lama ini waktunya?”
“cuma
15 menit aja neng kalau ga banyak mah. Silahkan dituliskan memori apa yang
ingin dihapus”
Pikiranku
langsung melayang mengingat kejadian jahanam itu.
“27
November dan 4 Desember 2013” kutulis tanggal itu di kertas yang tadi
disodorkan bapak itu.
“wah
dihapus semua ini neng, semua memori di dua hari itu?”
“hapus
aja semua pak, ga perlu dipilih lagi”
Bapak
itu lalu memasang sebuah helm ke kepalaku. Selang yang terpasang pada helm itu
lalu dikencangkannya dengan baut. Lalu disambungkan selang itu menuju sebuah
botol plastik.
“siap
neng?” tanya bapak itu.
“oke
pak, silahkan” jawabku
Lalu
kudengar bunyi “Klik”, bunyi tombol ON pada helm yang ditekan.
Kurasakan
sengatan listrik di kepalaku, lalu kemudian beberapa menit kemudian
perlahan-lahan dari selang mengalir keluar tetesan merah muda masuk menuju
botol. Sambil menunggu kulayangkan pandanganku, kearah keramaian orang di CFD,
sedikit terlelap.
“sudah
neng” sahut bapak itu.
Kualihkan
pandanganku padanya, kulihat dia mengambil botol plastiknya. Ah, hanya berisi 3
tetesan kecil saja. Dia masukan air hingga hampir memenuhi botol dan dikocoknya
botol tersebut, seketika muncul buih-buih berwarna-warni di botol.
“silahkan”
kata bapak itu menyodorkan botol berisi memoriku
Kusodorkan
uang lembaran 100ribuan
“dikemanain
ini pak botolnya?” tanyaku
“oh
ini sudah bisa dijadikan mainan gelembung sabun, mau neng mainkan sendiri bisa
atau mau neng jual ke tukang balon sebelah juga bisa”
Kuputuskan
untuk menjual botol memoriku ke tukang balon, apapun isinya aku malas menyimpan
botol itu. Pastilah jika aku memutuskan untuk menghapusnya, tentu itu sebuah
kenangan yang buruk dan menjijikan.
Aku
berjalan menuju tukang gelembung sabun
“mang,
mau beli” tawarku kepada tukang gelembung
“boleh
neng?” jawabnya ramah, sepertinya dia sudah biasa membeli botol-botol serupa
dengan milikku.
“5000
gimana?” tanyanya.
“mangga”
sahutku cepat, karena sebetulnya aku tidak peduli dengan harganya.
Jadi
jika kalian melihat tukang gelembung balon meniupkan gelembung di CFD, mungkin
saja disana terselip kenangan-kenangan kami yang menggunakan jasa penghapusan.
151015
Coffindo
Voted as Favorite Story of the Night
No comments:
Post a Comment