Tuesday, November 3, 2015

Sekeping Darah

Aku adalah sekeping darah merah, namaku eritrosit, entah kenapa saat ini aku merasa kesepian, tidak seperti biasanya, sekarang banyak keping darah merah yang menghilang, bila kuingat-ingat hal ini mulai kurasakan sejak sekitar sebulan yang lalu, temanku si trombosit pun sekarang tampak malu-malu... Seringkali tak mau bermain lagi denganku... Lain halnya dengan leukosit, si sel darah putih, dia lebih sering tampak berkeliaran dan sibuk, dia tidak tampak seperti ksatria tampan seperti biasanya, bahkan beberapa tampak jadi membesar dan menakutkan rupanya... Di usiaku yg 60 hari, aku masih punya 30 hari lagi sebelum aku hancur dan berreinkarnasi, aku bertekad untuk mencari tahu apa yang terjadi... Nah itu dia, ada sel leukosit yg menyeramkan... Coba kutanya dia apa yg sedang terjadi... Hei leukosit yg besar? Kenapa rupamu jadi besar dan menyeramkan? Si lugu eritrosit... Aku bukanlah leukosit yang biasa... Aku adalah sel limfoblast, sel kanker yang akan memangsamu dan juga sel trombosit... Berhati hatilah... Saat aku lapar, kau bisa jadi santapanku... Eritrosit pun kaget dan segera berlari sembunyi... Entah sampai kapan dia bisa selamat dari kejaran sel limfoblast yang makin banyak...

Leukemia... Anak ibu dan bapak menderita leukemia... Setiap kali kalimat itu diucapkan, seolah hatiku dihancurkan sampai berkeping keping sekali lagi... Sekeras apapun usahaku, mata ini selalu terasa basah... Doaku selalu bersamamu nak, semoga sabar selalu bersamamu dan kedua orangtuamu, semoga jarum besi yang menusuk sumsum tulang panggul tidak terasa begitu menyakitkan nak, semoga semua transfusi darahmu berjalan lancar, semoga kau dikuatkan ketika jarum itu menembus tulang belakangmu, semoga setiap tetes obat kemoterapi berhasil membunuh si limfoblast jahat itu, semoga pada akhirnya si eritrosit, trombosit, dan leukosit tampan tetap bertahan... Perjalanan ini akan panjang dan melelahkan... Bertahanlah... Namun jika sudah terlalu amat sangat melelahkan... Lepaskanlah... Kami disini yang akan mencoba bersabar, tersenyumlah... Walaupun tidak ada sehelai rambutpun di kepalamu, senyum kalian adalah yang terindah, kalian adalah bidadari surga.

-NN-
221015

No comments:

Post a Comment