Mata yang Sendu.. seolah-olah ingin menangis
Itulah yang ada di benakku begitu melihatnya.
Entah apa yang ia pikirkan, aku sungguh tak tahu akan maksud maupun perasaannya.
Karena aku belum pernah berinteraksi langsung dengannya, terlebih di tempat hidup aslinya.
Aku
hanya bisa melihatnya lewat gambar, foto, video, maupun ia yang hidup
dalam suatu tempat yang dibatasi oleh besi/kayu disekelilingnya.
Bagaimana ya rasanya bersentuhan langsung dan bermain bersamanya?
Mata yang Sendu.. seolah-olah menginginkan sekaligus memancarkan kasih sayang dari lingkungan sekitarnya.
Yang
menurut kebanyakan orang saat ini sudah tidak bersahabat dengannya
sehingga keberadaannya pun menjadi langka dan perlu untuk dilindungi.
Tempat
hidup aslinya pun tak jarang bahkan telah diakusisi oleh makhluk
sepertiku yang mempunyai sifat alami tidak pernah puas atas apa yang
dimiliki sehingga terkadang suka kelewat batas dalam memanfaatkan apa
yang tersedia / bisa diakses.
Apakah kamu baik-baik saja?
Terkadang terselip rasa iba terhadap si mata sendu.
Tapi mungkin mereka tak sesedih yang terlihat.
Entahlah, aku hanya bisa bertanya dan mengira-ngira.
Mungkin
suatu saat aku mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dan bermain
dengannya di tempat hidup aslinya yang belum terkurung oleh besi/kayu.
Melihatnya berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya pasti rasanya amazing.
Mata yang Sendu.. engkau layaknya manusia yang memiliki kecerdasan serta emosi yang beragam.
Kepolosan, ketulusan, keberanian, ketakutan, keserakahan, kesedihan, dan ketidakberdayaan.
Walaupun dunia ini selalu berubah, semoga kamu bisa tetap bertahan dan beradaptasi dengan caramu sendiri ya.
Kamulah satu-satunya warisan dunia yang sangat iconic dan sungguh beruntung kamu hadir di negeri tercinta ini.
Semoga suatu saat kita bisa bertemu dan bisa saling menjaga ya wahai kamu yang bermata sendu.