tag:blogger.com,1999:blog-58202692125364169482024-03-20T16:44:24.986+07:00CS Bandung Writers ClubAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.comBlogger68125tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-34903323612601003262015-12-05T18:27:00.001+07:002015-12-05T18:29:12.696+07:00Orang Utan Mata Sendu<div style="border: 0px; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Mata yang Sendu.. seolah-olah ingin menangis</div>
<span style="color: blue;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;">Itulah yang ada di benakku begitu melihatnya.</span></div>
<span style="color: blue;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;">Entah apa yang ia pikirkan, aku sungguh tak tahu akan maksud maupun perasaannya.</span></div>
<span style="color: blue;">
<div style="text-align: justify;">
Karena aku belum pernah berinteraksi langsung dengannya, terlebih di tempat hidup aslinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Aku
hanya bisa melihatnya lewat gambar, foto, video, maupun ia yang hidup
dalam suatu tempat yang dibatasi oleh besi/kayu disekelilingnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana ya rasanya bersentuhan langsung dan bermain bersamanya?</div>
</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Mata yang Sendu.. seolah-olah menginginkan sekaligus memancarkan kasih sayang dari lingkungan sekitarnya.</div>
<span style="color: blue;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;">Yang
menurut kebanyakan orang saat ini sudah tidak bersahabat dengannya
sehingga keberadaannya pun menjadi langka dan perlu untuk dilindungi.</span></div>
<span style="color: blue;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;">Tempat
hidup aslinya pun tak jarang bahkan telah diakusisi oleh makhluk
sepertiku yang mempunyai sifat alami tidak pernah puas atas apa yang
dimiliki sehingga terkadang suka kelewat batas dalam memanfaatkan apa
yang tersedia / bisa diakses.</span></div>
<span style="color: blue;">
<div style="text-align: justify;">
Apakah kamu baik-baik saja?</div>
</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Terkadang terselip rasa iba terhadap si mata sendu.</div>
<span style="color: blue;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;">Tapi mungkin mereka tak sesedih yang terlihat.</span></div>
<span style="color: blue;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;">Entahlah, aku hanya bisa bertanya dan mengira-ngira.</span></div>
<span style="color: blue;">
<div style="text-align: justify;">
Mungkin
suatu saat aku mempunyai kesempatan untuk berinteraksi dan bermain
dengannya di tempat hidup aslinya yang belum terkurung oleh besi/kayu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Melihatnya berpindah dari satu pohon ke pohon lainnya pasti rasanya <em style="border: 0px; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">amazing</em>.</div>
</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<br />
<div style="text-align: justify;">
Mata yang Sendu.. engkau layaknya manusia yang memiliki kecerdasan serta emosi yang beragam.</div>
<span style="color: blue;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;">Kepolosan, ketulusan, keberanian, ketakutan, keserakahan, kesedihan, dan ketidakberdayaan.</span></div>
<span style="color: blue;">
</span>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;">Walaupun dunia ini selalu berubah, semoga kamu bisa tetap bertahan dan beradaptasi dengan caramu sendiri ya.</span></div>
<span style="color: blue;">
<div style="text-align: justify;">
Kamulah satu-satunya warisan dunia yang sangat <em style="border: 0px; font-weight: inherit; margin: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">iconic</em> dan sungguh beruntung kamu hadir di negeri tercinta ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga suatu saat kita bisa bertemu dan bisa saling menjaga ya wahai kamu yang bermata sendu.</div>
</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="color: blue;"><br /></span></div>
<div style="border: 0px; font-family: 'Open Sans', Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px; margin-bottom: 1.5em; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTnlQ1tgCm7s835gwF9gw61MSrSL1cjcvov60s_6xiXPGP7ILmsv6B-AWJT1zeptSI_e9Tv8peaRaAL00nyJy9agYQ8GdPv29F8kp0fM96eDag-K4vfarEzoIiPkjw3rglknwYE_FRms5n/s1600/orangutan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTnlQ1tgCm7s835gwF9gw61MSrSL1cjcvov60s_6xiXPGP7ILmsv6B-AWJT1zeptSI_e9Tv8peaRaAL00nyJy9agYQ8GdPv29F8kp0fM96eDag-K4vfarEzoIiPkjw3rglknwYE_FRms5n/s1600/orangutan.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
-Santi Rahmawati-<br />
261115<br />
Kupu Bistro<br />
CS Bandung Writers' Club 9th Meeting</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-47100040470595770642015-12-05T18:22:00.003+07:002015-12-05T18:26:43.077+07:00Ziarah<pre class="ndfHFb-c4YZDc-pf-DARUcf ndfHFb-c4YZDc-AHmuwe-wcotoc-th">"Mi, kalau dipikir-pikir kita temenannya lama juga ya? Aku lupa sudah berapa tahun, tapi aku punya banyak ingatan spesifik tentang berbagai kejadian kualamin sama kamu.
"Inget nggak sih waktu kita berdua nonton Festival Film Prancis di BIP? Waktu itu dapetin tiketnya gampang karena peminat film Prancis di Bandung belum banyak. Kita nggak terlalu ngantri waktu ngambil dua tiket buat dua kali screening. Aku masih ingat cerita salah satunya, yang satu lagi lupa. Film pertama yang kita tonton tentang orang utan betina di sebuah kebun binatang di Prancis. Namanya Nénette. Badannya besar, rambut di kepalanya berponi. Kalau Nénette manusia mungkin dia seperti seorang ibu yang anak-anaknya sudah pada dewasa. Sepanjang film dia keliatan sedih, memandang jauh melampaui pemandangan di balik kaca kadangnya. Dia cuek saja sama para pengunjung yang mengajaknya bicara. Dia cuma mau gerak waktu pemberian makanan, atau waktu dikunjungi anaknya Tübo. Seingetku filmnya cuma gitu doang. Nggak heran di tengah film orang-orang mulai gelisah, lalu satu per satu keluar dari teater. Tapi, sama seperti Nénette, kita tetap duduk di tempat kita. Kamu bilang, kamu juga bakalan sedih seandainya dikurung di rumah kaca seumur hidup kamu.
"Kita juga pernah ke kebonbin, kan? Waktu itu kita berdua lagi sama-sama sedih meski sebabnya berbeda. Eh tahunya sepulang dari kebonbin kita malah tambah sedih. Kaki gajahnya dirantai, dan dia kelihatan kurus. Rasanya dobel sedih aja, hewan yang nature-nya besar dan gemuk kok malah kelihatan kurus begitu.
"Kamu nggak suka dijodoh-jodohin sama Darma. Kamu bilang secara fisik, Darma yang badannya bulet bukan tipe kamu banget. Padahal Darma baik, dia mau nganterin kamu ke mana-mana. Ke kampus. Ke rumah. Ke rumah sakit. Cuma dia yang kuat ketika kamu lebih sering ke rumah sakit daripada ke kampus. Kita bertiga pernah makan makan malam bareng-bareng, dan dia maksa buat mentraktir kita semua. Padahal yang dia suka kan cuma kamu. Kamu juga nggak tahu diri ya, pesan macam-macam tapi nggak dihabisin. Alhasil malam itu aku dan Darma pulang dengan perut yang makin buncit. Ya makin jauhlah dia dari tipe fisik ideal cowok yang kamu suka. Kamu sengaja ya?
"Dan inget nggak, Mi? Sambil nunggu pemutaran film kedua, kita ke depan BIP buat beli syal. Dulu di sana orang masih boleh jualan. Waktu itu hujan. Hari sudah gelap. Pedagang kaki lima pakai lampu neon kuning buat menerangi dagangannya. Aku bingung antara syal putih atau oranye. Kamu bilang oranye. Tapi waktu kita masuk lagi ke mall, aku sadar bahwa di bawah sinar lampu normal syal itu sebenarnya berwarna pink! Kamu ngakak, lalu bilang yang 'normal' itu sebenarnya lampu yang di luar. Kita lalu menukar lagi syalnya dengan yang warna putih. Syalnya masih kusimpan, walau sekarang warnanya sudah kekuningan.
"Kamu paling seneng ngejekin aku. Bilang bahwa aku suka cowok bertubuh bulat. Waktu ke kebonbin, tiap ngeliat beruang, orang utan, ataupun babi, muncratlah dari mulutmu satu per satu nama orang dari masa laluku. Apaan sih? Nggak selalu gitu tahu. Haris kan kurus ... Tapi sayang kalian nggak sempat ketemu ... Nggak enaknya adalah tiap kali meluk dia, aku merasa seperti meluk karpet yang digulung.
"Yang betul itu, secara fisik aku suka orang berdasarkan tatapan mata dan senyum yang terbuka. Coba deh dari atas sana kamu lihat mata orang utan? Keliatan, nggak? Sudah? Matanya seolah nggak menyimpan rahasia, kan?"
</pre>
<pre class="ndfHFb-c4YZDc-pf-DARUcf ndfHFb-c4YZDc-AHmuwe-wcotoc-th">
</pre>
<pre class="ndfHFb-c4YZDc-pf-DARUcf ndfHFb-c4YZDc-AHmuwe-wcotoc-th"></pre>
<pre class="ndfHFb-c4YZDc-pf-DARUcf ndfHFb-c4YZDc-AHmuwe-wcotoc-th">-Andika Budiman-</pre>
<pre class="ndfHFb-c4YZDc-pf-DARUcf ndfHFb-c4YZDc-AHmuwe-wcotoc-th">261115</pre>
<pre class="ndfHFb-c4YZDc-pf-DARUcf ndfHFb-c4YZDc-AHmuwe-wcotoc-th">Kupu Bistro</pre>
<pre class="ndfHFb-c4YZDc-pf-DARUcf ndfHFb-c4YZDc-AHmuwe-wcotoc-th">CS Bandung Writers' Club 9th Meeting</pre>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-85121837949945115972015-12-05T18:21:00.001+07:002015-12-05T18:21:26.214+07:00Boneka, Kita?<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
Hari
ini aku pingin tidur. Seharian! Capek rasanya berkegiatan selama
seminggu tanpa hal yang membuatku ingin. Bosan. Tapi mengingat wajah
bosku yang bakal pasang muka asem kalo aku bolos membuatku mau gak mau
turun dari kasur ke lantai dan melangkah jauh lebih lemes dan kaku dari
zombie yang baru bangkit dari kubur. Huh, gini nih nasib kalo jadi
karyawan!</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
Salah
satu teman saya mengajak saya untuk keluar hari ini. Katanya dia akan
mentraktir saya makan sembari mengenalkan saya pada pacar barunya.
Sebenarnya saya enggan tapi mau bagaimana lagi, rezeki kan tak boleh
ditolak. Walaupun sebenarnya berleha-leha di rumah tentu lebih asyik
sambil mendengarkan lagu dari penyanyi favorit saya dengan pintu dan
jendela balkon yang terbuka lebar. Merasakan hembusan angin sepoi tentu
lebih nikmat daripada berpanas-panasan di hari libur seperti ini. Dan
saya tetap saja keluar rumah demi kebahagiaan teman!</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
Anjriit..
Kenapa kesini? Waduh ni tempat busuk banget dah! Gini nih kalo
travelling bareng sama orang yang doyannya liburan ala selebritis kayak
mereka. Tau gini gue solo travelling aja deh timbang nyasar ke mall
dengan carrier di punggung yang tentu gak matching di tempat kayak
begini. Naas banget hidup gue yang mempercayakan liburan kali ini sama
rombongan travel macam gini. Oh Tuhan, keluarin aku dari sini secepatnya
pleaseee!!</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
Astagfirullah…
Jam berapa ini? Aduh kalo Ummi tau ane masih belom berangkat ke mesjid
jam segini, pasti udah ngomel tujuh turunan. Belom lagi kalo di tambah
dengan laporan sama Abi. Ah, tapi Ummi kan jauh di kampung, gak bakal
tau ini kan? Tapi kok tegangnya masih sama kaya kalo dipelototin sama
Beliau ya? Sip deh Ummi tenang aja, ane masih inget sama Tuhan kok biar
Ummi jauh disana. Sarung mana sarung?</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
“Hai
cantik, seksi banget deh kamu.” Andi sudah siap menjemputku di depan
rumah dengan mobil ayahnya. “Tadinya aku mau pake celana jeans dan
cardigan soalnya malem ini dingin banget deh!” sahutku sambil menggosok
punggung tanganku. Sambil menarik tanganku ke pintu mobilnya Dia
berkata, “Aduh kamu kayak nenek-nenek Sayang kalo pake cardigan!”. Hmm..
Dia memang gak suka liat aku dengan cardigan favoritku. Cardigan
pemberian dari Ayah di hari Natal dua tahun yang lalu. Cardigan itu
cantik berwarha hijau tosca ditambah ornamen bunga-bunga lili kecil di
bagian leher dan pergelangan tangannya. Ayah bilang aku manis sekali
dengan cardigan itu dibandingkan dengan pakaianku malam ini, celana
hotpants dan kemeja putih gombrang berbahan katun tipis. “Tenang saja
kalo kamu kedinginan nanti aku yang bakal angetin kamu Sayang” bisiknya
sambil membelai pahaku.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Manusia
itu makhluk sosial. Saking sosialnya mereka sangat peduli apa yang
orang bilang tentang mereka. Mau begini dan begitu masih saja berfikir
tentang pendapat orang lain. Syukur kalo emang beneran mikir, tapi kalo
ternyata begini begitu karena demi orang lain? Kayak boneka!</b></span></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b>Boneka
itu jelas benda mati. Mau di mainin tiap hari atau seminggu sekali,
dipajang, disimpan atau dilempar ya terserah sama yang punya. Karena
mereka kan benda mati, gak bisa bergerak sendiri. Bedanya sama kita?
Kita ini jelas hidup, punya perasaan, berakal dan bisa berpikir. Lalu
kenapa kita harus selalu denger dan peduli kata orang jika kita sudah
tahu mana yang benar atau salah? Kenapa kita selalu mau mengerjakan
sesuatu agar sesuai dengan ekspetasi dan harapan orang tanpa perduli
sama rasa nyaman untuk diri kita sendiri? Coba, berapa kali kita
melakukan sesuatu yang murni kita lakukan karena kita mau bukan karena
kita harus? Kita ini bisa jadi boneka hidup. Jiwa ini empunya, fisik ini
ya bonekanya. Cerita apa yang mau kamu mainkan hari ini, ya tinggal
kamu sendiri yang bikin alur ceritanya. Bukan dia atau mereka.</b></span></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><b><br /></b></span></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">-artahartasemesta-</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">221015</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Cabe Garam</span></div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
<span style="border-image-outset: initial; border-image-repeat: initial; border-image-slice: initial; border-image-source: initial; border-image-width: initial; border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">CS Bandung Writers' Club 4th Meeting</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-20532446997875387062015-12-05T18:17:00.003+07:002015-12-05T18:17:57.741+07:00Gelembung SabunItulah aku<br style="outline: none 0px;" />Indah bulat mengkilap<br style="outline: none 0px;" />Melayang terbang kemana angin membawa<br style="outline: none 0px;" />Menciptakan kegembiraan<br style="outline: none 0px;" />Penuh tawa riuh suaranya<br style="outline: none 0px;" />Hanya seketika<br style="outline: none 0px;" />Lalu lenyap menghilang<br style="outline: none 0px;" />Setelah meletup dan menyisakan wanginya di udara<br style="outline: none 0px;" />Dan kegembiraan masih akan berlanjut<br style="outline: none 0px;" />Dengan atau tanpa aku<br />
<br />
-artahartasemesta-<br />
151015<br />
Coffindo<br />
CS Bandung Writers' Club 3rd MeetingAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-86061527206222828522015-12-05T18:15:00.004+07:002015-12-05T18:15:51.325+07:00Krisis Lingkungan di Indonesia<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
Apa
sih artinya krisis? Hal yang pertama kali terpikirkan di kepala adalah
sesuatu yang bikin hati sama perasaan deg-degan dan gak nyaman. Hal yang
bisa saja terjadi di segala lini kehidupan dari sosial, lingkungan,
pribadi bahkan yang paling berasa kalau sudah menyangkut soal ekonomi
dan keuangan. Ah sepertinya terlalu basi untuk membahas yang namanya
krisis lingkungan di Indonesia apalagi ngebahas soal kebakaran hutan dan
asap di negeri kita ini. Maaf bukannya gak peduli sama keadaan saudara
dan keluarga kita di sana tapi untuk taraf rakyat kayak saya sih bukan
levelnya untuk mengkritisi. “Yaa da aku mah apa atuh?” kalo mengutip
celotehan anak jaman sekarang.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
Ngomongin
soal lingkungan buat saya bukan cuma sekedar ngomongin alam yang
warnanya akan didominasi oleh warna hijau dan biru saja. Lingkungan itu
menurut saya ya kita ini; kita, mereka, dia, aku dan kamu. iya kamu! Dan
dengan kesadaran penuh saya bilang kalo kita memang sedang mengalami
krisis lingkungan. Yang menurut saya adalah kita ini mengelami krisis
dengan lingkungan sekitar kita, krisis hubungan antar sesama manusia.</div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
Saat
ini adalah saat dimana manusia satu dengan manusia lain akan bertemu
dengan segala keterbatasan. Keterbatasan akan Sinyal, pulsa, daya batrai
bahkan merk gadgetnya. Dan parahnya kita masih merasa cukup dan
berbahagia dengan itu semua. Sebuah batasan kebahagiaan yang berhenti
pada titik cukup untuk saling berbalas pesan singkat, bertukar cerita
lewat suara ataupun gambar. Ya jika memang jarak wilayah yang tergolong
cukup jauh memang bisa dimaklumi. Tapi nyatanya kehidupan masa kini
memang sudah sangat berjarak walaupun keberadaannya dekat. Bahkan ketika
sudah bersebelahan! Musnah sudah makna bersentuhan dan bertatap muka,
saling memandang secara langsung. Dengan mengetahui kabar kawan dan
saudara melalui celotehan atau foto terbaru saja, kita cukup berbahagia.
Apa sesederhana itu makna kebahagiaan yang sesungguhnya? </div>
<div style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
Belum
selesai dengan jarak yang tak dapat terjangkau dengan tangan, lalu
bermunculan berbagai istilah yang menambah panjang jarak tersebut.
Ketika kita ingin berbaik hati menjadi peduli dengan situasi dan kondisi
yang menimpa seseorang, maka istilah <i style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kepo</i> akan
melayang menampar pipi kita. Lalu ketika kita meluapkan semangat kita
secara berapi-api dan menjadi sedikit perfeksionis terhadap hal-hal
detail yang menjadi perhatian dan minat kita, maka istilah <i style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Rempong</i> menjambak
kita dengan keras. Belum lagi kalau tiba-tiba kita memberikan sedikit
sentuhan romantis, melankolis dan penuh perasaan dalam berpendapat,
istilah <i style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Galau</i> atau <i style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Curcol</i> akan
mencincang kita secara brutal. Lalu semua istilah itu akan keluar dari
mulut seseorang disertai senyum sinis bahkan bisa menjadi bahan
tertawaan. Ah!</div>
<div dir="ltr" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
Dan satu lagi istilah terbaru, <i style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Baper</i>!
Entah kenapa sejak pertama kali saya mendengar istilah tersebut rasanya
gak nyaman dan terlalu kasar untuk diuangkapkan. Di saat kita meiliki
sebuah ide yang kemudian ditimpali secara urakan yang akhirnya membuat
kita sedih, tersinggung bahkan marah, orang tinggal bilang “Ah kamu <i style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Baper</i> sih
anaknya!”. Kemudian segalanya akan berhenti disitu. Gak bisa komentar
lagi atau sekedar membela diri karena gengsi. Padahal apa salahnya sih <i style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin: 0px; outline: none 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Baper</i>?
Memangnya salah jika melibatkan perasaan untuk hal-hal yang terjadi di
sekitar atau di lingkungan kita? Astaga, mungkin benar ternyata kita
sedang dilanda krisis lingkungan di saat orang-orang sudah mulai malas
melibatkan perasaan, mulai gak pake perasaan atau mulai meremehkan
perasaan orang lain. Ini baru namanya krisis!!</div>
<div dir="ltr" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
-artahartasemesta-</div>
<div dir="ltr" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
081015</div>
<div dir="ltr" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
Coffindo</div>
<div dir="ltr" style="border: 0px; font-family: inherit; font-size: inherit; font-stretch: inherit; font-style: inherit; font-variant: inherit; font-weight: inherit; line-height: inherit; margin-bottom: 15px; margin-top: 15px; outline: none 0px; vertical-align: baseline;">
CS Bandung Writers' Club 2nd Meeting</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-42362212416843692582015-12-05T18:13:00.001+07:002015-12-05T18:13:39.604+07:00Orangutan di Ibu KotaAku adalah seorang pria yang terjebak di hirup pikuk kota Jakarta,<br />
Dimana kita di tuntut untuk mempunyai pekerjaan dan tidak punya<br />
pilihan untuk menghirup aroma - aroma khas di jalanan.<br />
<br />
aku juga harus menghadapi orang-orang bertopeng, berdasi dan yang mampu<br />
mengeluarkan pisau dari sakunya.<br />
<br />
Bertahun-tahun terjebak dengan rutinitas yang sama di kota Jakarta.<br />
Kota Jakarta.<br />
<br />
Kota...<br />
<br />
Aku rindu masa kecilku yang riang juga gemar bergelantungan di pohon<br />
mangga belakang rumah nenekku dan menjuluki diriku sendiri "Orang<br />
Utan"<br />
<br />
-I. Bilhaqy-<br />
261115<br />
Kupu Bistro<br />
CS Bandung Writers' Club 9th MeetingAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-38961718851634453712015-12-05T18:11:00.002+07:002015-12-05T18:11:56.243+07:00Orangutan<div class="F3hlO" jsaction="jsl._" jsan="7.F3hlO,22.jsaction" jstcache="3119">
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Halo. Aku orangutan.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kamu pernah mencintaiku, lho. Kamu menunggu-nungguku pukul
empat sore sambil membayangkan dunia imajinasi yang menyenangkan. Saking
sayangnya padaku, kamu meremasku sekuat tenaga. Mungkin gemas. Mungkin
tidak sabaran. Tidak seperti sebagian kawanmu yang merawatku baik-baik
dalam kamar berharganya.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Tapi aku cinta kamu, kok. Meski hanya dua puluh menit. Aku
ingat saat itu aku digenggam olehmu menyusuri jalanan komplek yang sepi.
Lalu kau berlari membawaku sepanjang pematang sawah. Melompati selokan.
Melompati sungai. Melompati jembatan.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Menit ketiga belas kamu bilang kamu bingung, mah gulali
kapas atau bp-bp-an. Aku tidak tahu mana yang harus kusarankan. Kamu
menghabiskan waktu meminta saran kawanmu juga. Pada akhirnya, kamu mau
gulali kapas saja. Dan kamu meninggalkanku bersama anak baru.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Tidak apa-apa. Toh aku akhirnya ketemu anak manis lain
seperti kamu. Anak yang ini mulai menceritakanku bahwa di pepohonan,
selain aku, mungkin ada kuntilanak. Aku tertawa dan merasa lucu. Karena
seumur hidup, aku tidak pernah ketemu kuntilanak di atas pohon.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Tidak apa-apa. Aku suka imajinasimu sebagai anak-anak.
Meski tentang kuntilanak. Namun sayang ya, hari ini tidak ada anak-anak
yang menungguku lagi, seperti kamu.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Bahkan kamu tidak pernah menungguku lagi. Hari ini,
setidaknya, Sultan Mahmud Badarudin yang ditunggu-tunggu. Aku,
orangutan, mulai dilupakan. Apalagi sejak koin perak itu sukses
menggantikanku.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Tidak apa-apa. Aku paham. Setidaknya aku pernah menghiasi
sejarahmu. Membuatmu berdebar-debar memilih mainan yang ingin
kaudapatkan. Setidaknya aku pernah membantumu memiliki gulali kapas.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sampai jumpa, dari aku orangutan yang duduk di atas pohon.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
-Moemoe Rizal-</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
261115</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Kupu Bistro</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
CS Bandung Writers' Club 9th Meeting</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-52383839879571304092015-12-05T18:09:00.000+07:002015-12-05T18:10:21.583+07:00Orangutan<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> Di sebuah hutan yang terletak tidak jauh
dari sebuah pantai, terdapat segerombolan orangutan. Mereka merupakan
sekumpulan keluarga besar orangutan yang berkuasa di hutan tersebut. Orangutan
tersebut hidup dengan tentram dengan cara bergotong royong dan saling membantu
satu sama lainnya. Setiap pagi, orangutan jantan yang dewasa pergi kedalam
hutan untuk mengumpulkan makanan, kayu, dan air untuk memenuhi kebutuhan
gerombolan selama sehari maupun dua. Orang hutan betina dewasa akan menjaga
rumah dan membangun tempat tinggal yang nyaman untuk mereka berteduh dan juga
merawat anak-anak mereka yang balita. Untuk orangutan yang belum cukup dewasa
diberikan kebebasan untuk menjelajahi hutan tersebut dan kembali sebelum
matahari terbenam.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> Pada suatu hari, seekor anak orangutan
mengajak neneknya untuk berjalan di bibir pantai untuk menikmati udara yang
berhembus kencang. Mereka melewati beberapa pohon besar yang mengharuskan
mereka untuk berayun dan melompat. Lalu tidak lama kemudian sampailah mereka
pada bibir pantai yang memiliki pasir yang sangat halus dan putih. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> Karena perjalanan yang memerlukan usaha
yang cukup besar, anak orangutan ini merasa haus dan sangat tergiur melihat air
pantai. Akan tetapi dikarenakan air pantai yang asin ia pun tidak dapat
meminumnya. Nenekpun berkata, “kamu lihat pohon kelapa tersebut yang
melengkung?”. Anak itu pun melihatnya dan berkata “waaah!! Kelapanya banyak
sekali! Ayok kita ambil”. Tidak lama kemudian mereka memanjat pohon tersebut
dan menikmati air kelapa yang begitu segar. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"> Setelah meminum air kelapa tersebut, nenek
orangutan mengabil sebuah kayu yang kuat dan panjang kemudian menusukkannya ke
dalam pasir pantai disamping pohon kelapa yang melengkung tersebut untuk
meluruskan pohon itu. Anak pun berkata “untuk apa nek diluruskan?”. Nenek
menjawab “nak, pohon ini masih muda dan hidupnya masih panjang. Kasihan jika ia
hidup melengkung untuk waktu yang cukup lama”. Anak itu pun kemudian mencari
pohon yang melengkung lainnya. Tidak jauh dari temat mereka berdiri, terdapat
pohon kelapa yang besar dan melengkung. Anak pun berkata “nek, itu ada pohon
yang besar dan melengkung didepan sana. Ayo kita luruskan nek”. Nenek tersenyum
dan menjawab dengan tenang “nak, lihat baik-baik pohon itu, besar, kokoh dan
sudah tua seperti nenek. Sudah tidak bisa diluruskan lagi. Jika kita paksa maka
dia akan patah.” Anak itu pun merasa kasihan terhadap pohon itu dan menundukkan
kepalanya. Nenek mengelus kepala anak tersebut dan berkata “nah kamu sudah
lihat sendiri kan perbedaannya. Kamu masih muda, masih memiliki umur yang
panjang dan jika kamu berbuat kesalahan ditengah jalan, kamu masih bisa
memperbaikinya”. Anak itupun memeluk neneknya dan berkata “aku akan tumbuh
besar dan kuat nanti. Jika suatu saat nanti aku melengkung, tolong luruskan aku
yang nek”. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
-Aziz Amri-</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
261115</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jakarta<br />
<br />
<span style="color: blue;">Voted as Second Favorite Story of The Night</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-13083041911009304832015-12-05T18:07:00.002+07:002015-12-05T18:07:35.456+07:00Stone<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US">What is a stone?
To me a stone is an element that stays still and won’t move until they got a
push from something. It all depends on how hard someone pushes it. Too soft, it
won’t move, too hard, it could break. But everyone knows that a stone is just a
stone, it cant do much.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US">I don’t know, in
life why are there so many people that choose to be a stone instead of some
other elements. They act as if they have no capability to move by themselves. They
wait for some miracle to come and give them strength to reach another level. In
spite of that, they also choose to be blind and let the wrong be right, the
suffer gets even more suffering, the good to be bad, and the hate be hatred. A
stone is something that plays safe by letting things happen in front of it all
for avoiding bad things to happen to them and to let them be clean out of any
problems that they or someone else’s are facing. They always think that they
are weak because they are born to be like is. But do you know something? The
problem is not because how you were born to be, but its how you would face the
fact you are born as is and use the beautiful gift you have.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-US">Life is
wonderful because we could choose our own path where, what, and how we want it
to be. For me, being a stone is such a waste of a precious life. We humans are
all the same. A boy dreamed to be a man, a man dreamed step on the moon, and
look at him. He made it! All I want to say is stop being a stone and try to be
the one who moves it. Because by being a stone is just something that you will
regret in end.</span></div>
<br />
<div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: times new roman, serif;"><br /></span></div>
</div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: times new roman, serif;">-Aziz Amri-</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: times new roman, serif;">191115</span></div>
<div dir="ltr">
<span style="font-family: times new roman, serif;">Cafe Halaman</span></div>
<div dir="ltr">
CS Bandung Writers' Club 8th Meeting</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-34560200910574602622015-12-05T18:05:00.001+07:002015-12-05T18:05:06.327+07:00Solo Trip<div style="text-align: justify;">
Semua teman bertanya kepadaku "Kenapa Batu?"</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku sendiri tidak tahu kenapa memilih Batu dari sekian banyak tempat
yang bisa aku datangi untuk solo trip pertama di hidupku. Yang ku tahu
pasti hanya satu, cuacanya sejuk. Nggak kebayang kotanya seperti apa.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"Kamu harus nyoba solo trip, seenggaknya sekali dalam seumur hidup!" Begitu usul sahabatku.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya kuatur jadwal libur beberapa hari untuk pergi kesana. Browsing
sana-sini untuk menentukan destinasi, tempat menginap, dan perjalanan
dengan kereta kulakukan seminggu sebelum berangkat.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batu berada tidak jauh dari kota Malang, keduanya sama-sama memiliki
tatanan kota seperti tempat tinggalku di Bandung. Jalan-jalan utamanya,
cuacanya, bahkan angkutan umumnya memiliki pola 7-5.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang ternyata meleset dari bayanganku adalah Batu adalah kota dengan
banyak destinasi wisata.. untuk keluarga. Ada batu night spectaculer,
wahana bermain yg buka hanya dari sore hingga malam. Keramaian dan
kerlap-kerlip lampunya hampir seperti pasar malam di film-film barat.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada batu secret zoo yang merupakan gabungan dari kebun binatang serta
wahana bermain dan belajar. Ini adalah tempat wisata terbesar di Batu,
terdiri dari 2 tempat yg bisa didatangi secara terpisah.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada pula museum angkut. Nama yg sederhana untuk tempat wisata yg
menyajikan koleksi kendaraan yg tidak sederhana. Ya, namanya terlalu
sederhana untuk pengalaman yg bisa aku dapat. Tempat ini seperti USSnya
Indonesia minus wahana bermain yg memacu adrenalin.</div>
<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Batu sebagai destinasi solo trip pertamaku cukup memuaskan. Sepertinya akan ada solo-solo trip ku berikutnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
-Indah-</div>
<div style="text-align: justify;">
191115</div>
<div style="text-align: justify;">
Cafe Halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
CS Bandung Writers' Club 8th Meeting</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-70159104433875120522015-12-05T18:03:00.002+07:002015-12-05T18:03:24.918+07:00BATUB: Bahagia itu sederhana. Itulah yang sering terucap atau tertulis di status media sosial orang-orang<br />
<br />
lengkap dengan foto atau kegiatan yang dapat membuat mereka bahagia dalam sekejap dan dengan<br />
<br />
cara yang simple. Contoh Bahagia itu ketika bisa menemukan barang berharga yang telah hilang dan<br />
<br />
tiba-tiba secara misterius bisa ditemukan lagi. Atau bahagia itu sederhana yaitu ketika bisa<br />
<br />
mendengarkan musik yang kita suka sambil menyanyikannya tanpa ada orang yang protes akan suara<br />
<br />
*merdu* kita. Ya, setiap orang mempunyai definisi bahagia yang berbeda-beda dan memang seringkali<br />
<br />
terselip dalam hal yang kecil lagi sederhana.<br />
<br />
A: Apapun halnya yang bisa bikin kita happy, enjoy sah-sah saja untuk dilakukan selama tidak menyakiti<br />
<br />
diri sendiri maupun orang lain. Percayalah bahwa ketika kita mau membuka mata, telinga dan hati untuk<br />
<br />
membiarakan energi positif mengaliri tubuh walaupun di awal ada rasa malu dan takut yang mengiringi<br />
<br />
maka dia akan menjadi hal yang membawa kita ke suatu tempat yang kadang tidak pernah kita duga<br />
<br />
sebelumnya. Tidak perlu menghilangkan rasa takut dan malu dalam diri, toh bukankan rasa takut dan<br />
<br />
malu itu salah satu tanda bahwa kita belum gila hehe.<br />
<br />
T: Tergantung dari bagaimana kita menyikapi suatu hal itu memegang peranan yang penting banget.<br />
<br />
Karena apa? Karena semua objek yang ada di dunia ini bersifat netral sampai ada kita yang memberi<br />
<br />
makna terhadap objek tersebut. Misal, objeknya adalah pensil. Pensil di tangan seorang pelukis akan<br />
<br />
digunakan untuk menggambar sketch dari karya seni yang akan diciptakannya. Namun pensil di tangan<br />
<br />
perempuan bisa dijadikan tusuk konde untuk menggulung rambutnya. Beda lagi jika pensil tergeletak di<br />
<br />
depan sang kucing mungkin hanya akan ditoel-toel dimainkan saja hehe. Semuanya relatif, relatif dari<br />
<br />
sudut pandang mana yang kita lihat atau yakini. Bukankah kita sebagai manusia bebas-bebas saja dalam<br />
<br />
menentukan pilihan.<br />
<br />
U: Untuk itu tetaplah menjadi diri kita sendiri, walaupun terkadang kita juga masih belum terlalu<br />
<br />
memahami diri sendiri seutuhnya karena sejatinya kita manusia adalah makhluk yang lemah yang tidak<br />
<br />
pernah lepas dari kebutuhan akan pertolongan dari Tuhan dan orang lain.<br />
<br />
-Santi Rahmawati-<br />
191115<br />
Cafe Halaman<br />
CS Bandung Writers' Club 8th MeetingAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-50255858126464641682015-12-05T18:02:00.000+07:002015-12-05T18:03:09.022+07:00Si Punggung yang MisteriusHemm.. Yang terlintas di benak saya ketika mendengar kata punggung adalah tak terlihat. Iya tak<br />
<br />
terlihat, karena menurut saya pribadi kita tidak bisa melihat punggung kita sendiri seutuhnya. Kita dapat<br />
<br />
melihatnya secara utuh dengan bantuan media lain, entah itu kaca, atau melalui mata orang lain.<br />
<br />
Sehingga punggung ini merupakan anggota badan yang agak “misterius”. Kenapa misterius? Karena ada<br />
<br />
beberapa hal sih, lebih tepatnya dua dulu deh yang kayaknya kalau ditilik-tilik lagi ya mungkin bisa jadi<br />
<br />
iya. Nah, saya coba paparkan ya kenapa akhirnya si punggung itu misterius.<br />
<br />
Pertama, karena kehadiran punggung itu sangat penting namun seringkali tidak kita sadari. Contohnya<br />
<br />
saja saat ini baru kepikiran tentang si punggung setelah dapat tema untuk menulis. Padahal kan<br />
<br />
punggung itu bagian yang menopang tubuh kita melalui tulang belakang yang ada didalamnya. Makanya<br />
<br />
si punggung itu sebenarnya sama pentingnya dengan tulang belakang, namun sayangnya kita sering<br />
<br />
melupakan jasa bahkan kehadirannya. Malah seringkali kita sadar kehadiran si punggung itu kalau udah<br />
<br />
berasa sakit. Nih misalnya kita lagi sakit punggung karena lelah beraktivitas, atau punggung kita sakit<br />
<br />
gatal yang membuat kita jadi garuk-garuk punggung. Nah, misterius kan ya si punggung itu apalagi<br />
<br />
mengingat eksistensinya yang hampir tak terlintas di benak kita, kecuali pas kalau lagi adatrouble aja.<br />
<br />
Kedua, punggung itu misterius karena dia adalah bagian tubuh yang jarang terlihat secara langsung jika<br />
<br />
sehari-hari kita beraktivitas, beda halnya dengan si tangan, kaki, muka, dan beberapa anggota lain yang<br />
<br />
terlihat di wajah. Menurut saya, walaupun punggung tak terekspos secara langsung, ia dapat<br />
<br />
menggambarkan bagaimana keadaan seseorang secara tidak langsung. Misalnya punggung yang agak<br />
<br />
bongkok mungkin bisa jadi orang tersebut agak minder, entah itu karena alasan fisik maupun non-fisik.<br />
<br />
Eh tapi bisa juga deng punggung yang bongkok itu gegara emang sikap duduk atau berdiri yang kurang<br />
<br />
baik, malas dan telah menjadi terbiasa (saya juga agak bongkok sih hehe). Atau bisa jadi punggungnya<br />
<br />
bongkok karena pernah mengalami kecelakan, seperti yang dialami oleh instruktur kursus mengemudi<br />
<br />
Saya. Tapi beliau bisa teap beraktivitas normal kok, hebat ya si punggung itu walaupun ada kelainan<br />
<br />
terhadapnya tetap saja dia salah satu hero dari tubuh ini. Nah lain halnya dengan punggung yang tegak<br />
<br />
apalagi dengan dada yang membusung, biasanya sih menandakan kalau orang tersebut orang yang<br />
<br />
percaya diri dan bangga akan dirinya. Yah, terlepas dari kondisi punggung orang tersebut, Intinya mah<br />
<br />
ada ‘sesuatu’ yang telah terjadi dalam hidup seseorang itu, baik disadari atau tidak tapi terpancar lewat<br />
<br />
sang punggung.<br />
<br />
Nampaknya sekian dulu u<br />
<br />
ntuk tulisan mengenai si punggung yang misterius. Ingat bahwa misterius itu bukan berarti suatu hal<br />
<br />
yang mengandung aura mistis atau negatif, tapi bisa juga jadi misterius karena kehadirannya atau<br />
<br />
kebermanfaatannya yang penting namun terkadang bahkan telupakan. Terkadang perlu momen<br />
<br />
tertentu agar kemisteriusannya itu bisa terangkat dan disadari perannya. Persis kayak si punggung itu.<br />
<br />
-Santi Rahmawati-<br />
121115<br />
Cafe Halaman<br />
CS Bandung Writers' Club 7th MeetingAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-17412374110482439182015-12-05T18:00:00.002+07:002015-12-05T18:00:20.340+07:00Ini Bukan Spam<div class="ndfHFb-c4YZDc-pf-vJ7A6b ndfHFb-c4YZDc-w-qnnXGd" style="height: 913px;">
<div class="ndfHFb-c4YZDc-pf-b0t70b ndfHFb-c4YZDc-neVct-RCfa3e" style="left: 135.9px; padding-bottom: 60px; top: 60px;">
<div aria-label="Displaying Ini Bukan Spam.txt" class="ndfHFb-c4YZDc-pf-al ndfHFb-c4YZDc-AHmuwe-wcotoc-th" dir="ltr" role="document" style="height: 753px; width: 951px;" tabindex="0">
<pre class="ndfHFb-c4YZDc-pf-DARUcf ndfHFb-c4YZDc-AHmuwe-wcotoc-th">Halo.
Siang tadi, waktu sedang mencari sebuah buku yang akan diterbitkan kembali di gudang, aku tidak sengaja menemukan namamu. Namamu tertera di halaman copyright buku panduan perjalanan di Bandung sebagai desainer sampul.
Kamu menggunakan foto beberapa tempat wisata di Bandung: Gedung Sate, Gedung Merdeka, Jalan Cihampelas, dan Jalan Braga, lalu menambahkan judul Jalan-Jalan Hemat @ Bandung. Menurutku sampulnya cukup efektif. Hanya aku menyayangkan sampul itu tidak memunculkan kesan yang dapat kukaitkan dengan kesanku kepadamu. Tidak ada selera humor, maupun kesabaran bola matamu yang mendengarkan ceritaku sampai selesai.
Aku kembali ke mejaku dengan namamu, buku yang kucari, dan dada yang lebih berat. Aku sudah tidak bisa lagi memutar suaramu, hanya ingat mata yang biru, dan kepala yang berkilau ketika kamu duduk persis di bawah lampu. Aku lantas mengetik namamu di mesin pencarian. Aku segera tahu pekerjaan dan kota di mana sekarang kamu tinggal. Sesungguhnya tidak jauh, tapi aku merasa jarak di antara kita sudah tak lagi bisa ditempuh.
Ketika pulang, aku ingat lagi foto ilustrasi sampul buku Jalan-Jalan Hemat @ Bandung. Meskipun foto-foto itu berkualitas baik, tetap saja foto tidak menangkap segenap kenangan yang pernah dialami orang di dalamnya. Aku ingat kita pernah berjalan dengan bergegas di sekitar Gedung Merdeka. Kita datang terlambat ke sebuah janji makan malam dengan teman-teman. Kamu berjalan sangat cepat. Aku memprotes dan kamu memintaku jalan lebih cepat. Aku mengingatkan bahwa seharian aku bekerja sambil berdiri dan berjalan kaki. Kamu pun melambatkan langkahmu, tapi masih cukup cepat. Akhirnya aku berjalan di depanmu. Saat itu langkahku seperti melayang di udara, karena merasa diikuti olehmu.
Sekarang aku belum bisa tidur. Aku berpikir seandainya saja waktu itu aku melangkah beriringan denganmu. Rupanya ketika dulu aku berjalan di depan, langkahku semakin cepat dan aku tidak menoleh ke belakang. Sampai tahu-tahu kamu sudah tidak ada lagi. Aku bahkan tidak sempat mengucapkan terima kasih maupun salam perpisahan.
Akhirnya, di depan layar berpendar di sebuah kamar gelap aku mulai menulis, "Halo. Ini bukan spam. Aku mau minta maaf karena dulu ...."</pre>
<pre class="ndfHFb-c4YZDc-pf-DARUcf ndfHFb-c4YZDc-AHmuwe-wcotoc-th">
</pre>
<pre class="ndfHFb-c4YZDc-pf-DARUcf ndfHFb-c4YZDc-AHmuwe-wcotoc-th">-Andika Budiman-</pre>
<pre class="ndfHFb-c4YZDc-pf-DARUcf ndfHFb-c4YZDc-AHmuwe-wcotoc-th">191115</pre>
<pre class="ndfHFb-c4YZDc-pf-DARUcf ndfHFb-c4YZDc-AHmuwe-wcotoc-th">Cafe Halaman</pre>
<pre class="ndfHFb-c4YZDc-pf-DARUcf ndfHFb-c4YZDc-AHmuwe-wcotoc-th">CS Bandung Writers' Club 8th Meeting</pre>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-57159853045739414442015-12-05T17:58:00.002+07:002015-12-05T17:58:39.778+07:00OpenOpen.<br />
<br />
Itu yang tertera di atas suratnya. Seolah kertas kado cantik itu belum cukup<br />
<br />
mengundang siapa pun untuk membuka kotak yang terlindung di dalamnya. Aku membolak-<br />
<br />
balik bingkisan mungil itu, mencari petunjuk. Sesuatu yang jelas sia-sia, karena pembungkus<br />
<br />
kado di mana pun tak akan meninggalkan ruang untuk diintip.<br />
<br />
Ketika aku kembali ke atas tempat tidur, menghempaskan tubuh dengan nyaman di atas<br />
<br />
bantal-bantal, kubuka kado kecil itu. Kurobek saja, kubiarkan kertasnya berserakan di atas<br />
<br />
lantai. Aku bukan Arvino yang akan membuka kadonya hati-hati, berencana menggunakannya<br />
<br />
lagi suatu saat di masa depan. Jadi dalam lima detik, kutemukan kado itu bercangkangkan<br />
<br />
kotak kardus kecil berwarna cokelat.<br />
<br />
Mungkin isinya cincin lamaran. Mungkin isinya kunci mobil Mercedes Benz yang<br />
<br />
kuidam-idamkan. Mungkin isinya gunting kuku. Apa pun dapat bersembunyi di balik kotak<br />
<br />
sebesar 5 x 5 cm ini.<br />
<br />
Namun begitu kubuka tutupnya, aku hanya menemukan secarik kertas yang digulung.<br />
<br />
Warna kertasnya putih biasa, tampak disobek dari HVS 70 gram yang baru diambil dari<br />
<br />
kawanan rimnya. Di dalamnya tidak ada surat cinta, maupun puisi-puisi romansa. Hanya satu<br />
<br />
kata saja. Dengan tulisan ceker balado.<br />
<br />
“Maaf.”<br />
<br />
Aku menyunggingkan senyum sebelah dan memutuskan untuk melupakannya.<br />
<br />
Esok paginya, aku mendapat kado yang lain. Kali ini bentuknya digital. Notifikasi<br />
<br />
kehadirannya berkerlap-kerlip di ponselku, mencari perhatian. Aku menemukannya tepat ketika<br />
<br />
aku terbangun dari tidur. Ada kiriman media Whatsapp yang di tengah gambarnya terpampang<br />
<br />
segitiga mengarah ke kanan. Ini kiriman video. Dari Arvino. Pesan pengiring kiriman media itu<br />
<br />
hanya satu kata: Open.<br />
<br />
Jadi, aku mainkan videonya.<br />
<br />
Ada Arvino. Di kamarnya yang mungil. Di bawah selimut putih gading bertotol-totol<br />
<br />
cokelat, yang biasanya sering kuledek karena persis jerawat. Arvino duduk menyandar.<br />
<br />
Kepalanya menunduk merasa bersalah, wajahnya tampak menyesal. Dia membiarkan lima<br />
<br />
belas detik pertama tanpa apa pun. Dia menunduk. Menunduk. Melirik ke kamera, tetapi lalu<br />
<br />
menurunkan pandang lagi karena merasa bersalah.<br />
<br />
Detik keenam belas Arvino bicara. “Maaf,” katanya.<br />
<br />
Lalu, ada lima detik lain yang sunyi. Arvino mulai menunjukkan wajah memelas seperti<br />
<br />
anak anjing. Biasanya, aku luluh melihat ekspresinya yang seperti ini. Sekarang pun, aku luluh<br />
<br />
lagi. Namun aku menolak menyerah. Aku akan tetap mengabaikannya.<br />
<br />
“Maaf, Ayank. Maaf. Maafin aku,” katanya, pada detik kedua puluh tujuh dan seterusnya.<br />
<br />
“Maafin aku.” Lalu bahunya berguncang dan dia benar-benar menyesal.<br />
<br />
Video itu berakhir pada detik keempat puluh tiga.<br />
<br />
Kuputuskan untuk kulupakan dan berlanjut mandi saja. Aku harus pergi kuliah pagi ini.<br />
<br />
Aku tidak boleh terlambat.<br />
<br />
Namun, aku tahu, aku dan Arvino tidak akan bertengkar lebih lama dibandingkan<br />
<br />
microwave memanaskan makaroni panggang. Baru dua belas jam sejak terakhir kali kami<br />
<br />
beradu argumen, dan jujur saja, ini rekor baru yang berhasil kami capai.<br />
<br />
Biasanya, jika aku dan Arvino bertengkar, aku akan memohon-mohon kepadanya dalam<br />
<br />
empat puluh menit. Kalau aku yang salah, aku yang meminta maaf. Kalau Arvino yang salah,<br />
<br />
aku juga yang meminta maaf. Entahlah, kami sudah terlalu nyaman dengan sistem seperti itu.<br />
<br />
Arvino nyaman diperlakukan bak Ratu Elizabeth, di mana siapa pun yang melakuan kesalahan,<br />
<br />
semua meminta maaf kepada ratu. Dan aku, karena terlalu mencintai Arvino, rela meminta<br />
<br />
maaf sekali pun itu bukan salahku.<br />
<br />
Kali ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah hubungan kami, aku membiarkan diriku<br />
<br />
tidak meminta maaf setelah lebih dari satu jam pertengkaran.<br />
<br />
Sudahlah, lupakan.<br />
<br />
Memasuki makan siang, aku sudah pulang ke kosan dan menenggelamkan diriku dalam<br />
<br />
game online. Inginnya aku meminta maaf kepada Arvino dan mengembalikan romansa kami ke<br />
<br />
manja-manjaan seperti biasa. Namun sekali lagi, tekadku sedang kuat. Aku ingin mengulur<br />
<br />
waktu maafku.<br />
<br />
Sekitar pukul dua siang, pintu kamarku diketuk. Aku menoleh dan bertanya, “Siapa?”<br />
<br />
Yang mengetuk di luar tidak menjawab siapa namanya. Dia malah berkata, “Open.” Dan<br />
<br />
aku tahu itu Arvino.<br />
<br />
Karena aku bukan manusia yang kekanak-kanakan, kubiarkan Arvino masuk ke dalam<br />
<br />
kamarku. Dia berwajah sama seperti dalam video. Menunduk. Memelas. Malu. Merasa<br />
<br />
bersalah. Berharap aku mau memaafkan dia. Arvino duduk di atas ranjang, memilin-milin ujung<br />
<br />
bajunya, dan sesekali melirikku, memintakuuntuk bicara duluan.<br />
<br />
Namun aku tidak bicara duluan. Jadi, “Maaf,” katanya, memulai pembicaraan.<br />
<br />
Aku membiarkan dua menit dalam kamar itu sunyi tanpa apa pun. Hanya diisi<br />
<br />
kecanggungan dan pelasan minta maaf. Sampai akhirnya aku berkata, “Oke.”<br />
<br />
“Maaf, Yank,” ungkap Arvino lagi.<br />
<br />
“Iya. You don’t need to, actually. Aku udah maafin kamu satu detik setelah kita<br />
<br />
berargumen.”<br />
<br />
“Tapi kamu nggak ngebales apa pun pesan dari aku.”<br />
<br />
Aku tertawa kecil. “Iya, kalau gitu aku yang minta maaf soal itu. Aku pengen Ayanknya<br />
<br />
punya waktu aja buat merenungkan diri. Tapi aku udah maafin kamu sejak awal. Selalu maafin<br />
<br />
kamu, atas apa pun yang kamu lakukan.”<br />
<br />
Arvino mendekatiku. Memelukku. Dan bermanja-manja meminta maaf.<br />
<br />
“Maaf,” bisik Arvino sekali lagi.<br />
<br />
“Iya, sayang.” Kukecup pipinya. “But please, next time, appreciate yourself.”<br />
<br />
“Iyaaa...,” dengungnya. “Iya, maaf.”<br />
<br />
“You are beautiful in my eyes. So please, jangan benci sesuatu yang sebenarnya aku<br />
<br />
cintai. Oke?”<br />
<br />
Jadi begini, semalam kami bertengkar gara-gara aku menggodanya. Kubilang, “lebar”<br />
<br />
pada salah satu foto terbarunya di Instagram. Dan Arvino marah. Dia tersinggung karena aku<br />
<br />
secara tidak langsung mengatainya gendut. Yah, secara teknis memang begitu. Namun aku<br />
<br />
kan hanya menggodanya. Kemudian Arvino marah, beradu argumen denganku, dan<br />
<br />
menyatakan opininya secara jelas supaya aku tidak mencandainya untuk sesuatu yang<br />
<br />
menyerempet insekuritasnya.<br />
<br />
Kemudian, aku mulai balas memarahi. Karena aku tidak suka ketika dia membenci<br />
<br />
bentuk tubuhnya. Sudah kukatakan berkali-kali kepadanya, bahwa aku mencintainya atas<br />
<br />
bentuk tubuhnya itu juga. Apa pun itu bentuknya.<br />
<br />
“Tapi society hates this kind of body,” kata dia membela.<br />
<br />
“Well that’s society. And I’m not society. Who do you listen to, Vino? Is it me, someone<br />
<br />
who is obviously in love with you? Or is it society, who expect you to be what they thought is<br />
<br />
perfect?”<br />
<br />
Arvino menunduk.<br />
<br />
“What I though is perfect, adalah ketika kamu menerima diri kamu sendiri. Ketika kamu<br />
<br />
membuka ruang kecil insekuritas dalam hati kamu itu, lalu mulai kamu isi dengan pemahaman <br />
<br />
bahwa, di sini, aku kekasihmu, melihatmu sebagai seseorang, bukan sebagai sesosok jasad<br />
<br />
bernyawa.”<br />
<br />
Arvino memelukku lebih erat. Sangat-sangat menyesal. “Maaf,” katanya terakhir kali.<br />
<br />
Aku tersenyum dan memberikan argumen terakhir. “Aku akan selalu maafkan sebelum<br />
<br />
kamu minta maaf. So, Ayank, please open yourself to a healthier mind. You are healthy. And<br />
<br />
you are beautiful.” Kukecup bibirnya. “Open.”<br />
<br />
-Moemoe Rizal-<br />
191115<br />
JakartaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-8579146757995476222015-12-05T17:56:00.002+07:002015-12-05T17:56:49.400+07:00A RockOver the years I've been a rock. There are many sides on my rock. There
are sparkling side of my rock, but there's also some hideous part you
don't wanna see.<br />
<br />
My sparkling academic achievement, I always went to the best school in
town you name it. I went to the medical school of my dream, graduate on
time with almost cum laude. I also got a scholarship for a student
exchange in Europe. Amazing experience. Then I got a job in Jakarta as a
flying doctor, traveling to many places, saving lives, got paid really
well.<br />
<br />
My love life sucks. I had one puppy love during high school. Nothing
during my university years (maybe I was too busy). But, thank God I had
someone right now. I don't really know where it leads us, but we'll see.<br />
<br />
My friends. I have few good friends during high school, which we still
keep in touch until now. They're the best, our days in high school were
the best days. Our friendship continues during our college years, we
spent those lonely Saturday night together, sharing stories, a cup of
tea, and discounted desert after 9 pm. Sometimes we spent hours on the
phone talking about anything. And after college, we still visit each
other, having a Sunday brunch or just a quick meeting on the lunch
break.<br />
<br />
My depression. I don't know how it starts, but someday I just don't
wanna wake up and get out of my room. Maybe I have to pay the price for
my sparkling side. There are days when I don't even brush my teeth or
shower. On those days I didn't have any inspiration, I caught up too
deeply in my routine life and forget there are more things in the world
to see. So, sometimes I need to slow down a little, take a deep breath,
do yoga, or even smell a flower. Dancing keeps me sane as I release my
dark side with it. I slowly rise and fight against my depression. And
I'm trying not to be ashamed of it. Cause I've been a rock.<br />
<br />
-Indra Sahril-<br />
191115<br />
Cafe Halaman<br />
CS Bandung Writers' Club 8th MeetingAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-85140226725220580412015-11-25T21:02:00.001+07:002015-11-25T21:02:25.540+07:00Looking at Your Back<div style="text-align: justify;">
There you are again, in the same seat every week, as I sit in the corner of this pub. Each time I've seen you, you sit alone. Each week has gone by without a chance to see your face. What I could see was your back, broad shoulders and big biceps surrounded by the cuffs of your short-sleeve shirt. You made me curious, but I didn't have the guts to get up and go to your table, to ask your name, or to buy you a drink. However, you have succeeded in making me come here every week. Just to see your back. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
One night, I brought my date here. It was a good night. Nonetheless, I kept glancing at your back and of course he finally realised why I'd brought him to this pub, and left right away. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
My best friend told me that I should make the first move. Open your heart and have courage. Take a chance. But I never listened to his advice. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tonight I finally hear my conscience telling me to get my ass up and go over to your table. As I'm walking towards you, I lose control of my body. Just a few more steps to your table, I turn and go back to my corner. Sometime later I realise what happened. I'm too afraid to see your face. What if you're nothing like I've imagined? What if my perfect image is shattered by the reality of you? Call me shallow, but I think it's enough for me to see you from behind. Your perfectly broad shouldered back, which I can only look at and admire. Just like this. Me and your back.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
-Mikael Setiawan-</div>
<div style="text-align: justify;">
121115</div>
<div style="text-align: justify;">
Cafe Halaman</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
CS Bandung Writers' Club 7th Meeting </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-58721747669205625782015-11-25T20:47:00.002+07:002015-11-25T20:47:25.371+07:00Risa<div class="MsoNormalCxSpFirst">
"Risa!"<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
Aku membereskan tumpukan kertas di mejaku.
Beberapa naskah permukaannya sudah jadi sarang debu. Bahkan ada yang belum
kusentuh selama beberapa minggu, padahal ...<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
"RISA!"<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
"Ya!" Buru-buru aku melangkah ke ruangan
manajerku. Melihat wajahnya sekilas saja aku sudah tahu kalau ada yang tidak
beres. Dahinya berkerut, alisnya bertemu. Tangannya menggenggam <i>dummy</i> buku cerita bergambar tokoh dunia
yang kuletakkan di mejanya tadi pagi. Helen Keller adalah tokoh ...<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
"Kenapa ilustrasinya begini?" tanya Pak
Heru dengan nada meninggi. Kini <i>dummy</i>
itu dia sodorkan kepadaku, terbuka pada bagian di mana seluruh halamannya hitam.
Tidak ada gambar. Sekilas seperti tidak ada tulisan. Setelah aku dummy
berpindah ke tanganku, Pak Heru membuang mukanya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
"Ee, Pak ...." Aku tergagap, menghadap
punggung Pak Heru. "Helen Keller kan buta dan tuli. Ilustrasi ini
menggambarkan sebuah dunia dari sudut pandang ...."<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
"Pemborosan," potong Pak Heru tidak
sabar. "Kok kamu nggak tanya saya sih?"<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
"Menurut saya ...."<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<i>Bukan
pemborosan karena pada halaman itu sesungguhnya ada narasi tulisan, tapi dalam
huruf-huruf timbul. Anak-anak bisa membaca dengan merabanya.<o:p></o:p></i></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
Rangkaian kata itulah yang ingin kuucapkan. Namun,
lidahku berhenti bergerak setelah kata 'saya'.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
Pak Heru lantas menarik napas panjang. Dia
menggelengkan kepalanya, seperti memaklumi anak usia lima tahun yang masih juga
membasahi kasurnya. "Sekarang kamu revisi narasi dan ilustrasinya. Pakai
ilustrator yang bisa kerja ngebut. Ingat buku ini mesti masuk percetakan dalam
waktu dua hari," katanya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
Ketika beranjak keluar, aku mendengar Pak Heru
menggumam, "Saya heran, kamu sudah lama kerja di sini, tapi masih belum
juga mengerti soal-soal seperti ini." Kata-kata itu serasa menusuk
punggungku.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
Saat kembali menghadapi meja, perasaanku bercampur
aduk. Aku benci Pak Heru. Dia seolah tidak mau tahu. Dia sering bilang
seharusnya aku lebih inisiatif, tapi inilah yang terjadi ketika apa yang
kukerjakan tidak sesuai keinginannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
Dulu ketika pertama bekerja di sini, aku senang
karena mendapat sebuah meja kerja yang luas. Kupikir ada banyak hal yang bisa
kukerjakan di atasnya. Namun pada akhirnya setiap permukaan kosong malah jadi
tempat menumpuknya pekerjaan yang tertunda.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
Dan aku khawatir, setiap kata pembelaan, setiap
ungkapan sakit hati yang selalu kutelan, semua menumpuknya di punggung. Karena
saat ini, punggungku sakit sekali.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
-Andika Budiman-</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
121115</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
Cafe Halaman</div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
<br /></div>
<div class="MsoNormalCxSpMiddle">
CS Bandung Writers' Club 7th Meeting</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-25432913486210137192015-11-25T20:42:00.003+07:002015-11-25T20:42:44.294+07:00Punggung<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Oi. Apa tantangan hari ini?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“You decide.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Yakin, nih?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Dia ngangguk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Sambil ngangkat dagu, belagak mau ngasih tantangan
maut, gue mulai muter otak. Jelas, tantangannya mesti bisa gue menangin, tapi
doi masih bisa bersaing kompetitif. Biar adil dong, Bro. Biar nggak berat
sebelah. Gue Cuma butuh waktu sepuluh detik buat meletusin ide, “Nyelamatin
anak kucing sebanyak-banyaknya!”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Dia tercengang kaget. Sambil ketawa. “What? What kind
of challenge is that?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Yaaa… challenge is kind is that,” jawab gue, sengaja
harus ngaco bahasa Inggrisnya, biar anti-mainstream.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“How does it work?” Dia mulai ngangkat satu alis.
Biasanya gue suka kesengsem kalo mukanya mulai sok-sok nantang kayak begitu.
Seksi aja Bro ngelihatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Yang menang challenge, yang paling banyak nyelamatin
anak kucing hari ini.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“How do we know that we really help a cat?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Yaaa… by photo-photo, selfie-selfie, before after and
so on and so on.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Dia ketawa geli ngedenger gue. “So, before we really
help these kittens, we have to make sure that we take a picture of them, then
help, then take a picture again?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Iya. So, so lah, pokoknya. Like that, like that.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Dia geleng-geleng kepala, masih sambil ketawa geli.
“Okay. Challenge accepted.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Jadi gini, Bro. Gue, ama si dia ini nih, setiap hari punya
satu tantangan yang mesti diselesain sebelum jam tujuh malem. Iseng-iseng aja.
Kayak anak alay, kagak ada kerjaan. Tapi lumayan, silaturahmi gue makin terasah
ama ni orang, jadi niat gue buat pedekate juga lancar jaya 86. Kadang
tantangannya tuh siapa yang paling banyak makan daun singkong di nasi padang,
siapa yang paling cepet nyampe ke kampus, siapa yang paling murah naik angkot,
atau kemaren tantangannya siapa yang paling banyak dapetin kacang ijo pake duit
lima ribu perak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Setelah tantangan selesai, pemenangnya boleh ngelakuin
apa pun ke si yang kalah. Sejauh ini doi yang paling sering menang. Atau dalam
kamus gue, guenya yang banyak ngalah. Hihi. Biar dia makin sayang aja ama gue,
Bro. Biasanya, permintaan dia suka aneh-aneh kalo gue yang kalah. Suruh
bersihin ban mobil tetangga, lah. Suruh ngembaliin buah mangga ke pohonnya,
lah. Suruh jagain lilin di tukang sate madura, lah—padahal nggak ada yang
berubah jadi babi, tapi tetep aja gue suruh jagain. Tiga hari yang lalu pas gue
kalah, gue disuruh kenalan ama kuntilanak, terus foto bareng. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“So, what’s the prize for today?” tanya dia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Kamu dulu,” kata gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Okay. If I win this challenge, </span><span style="font-family: 'Goudy Old Style', serif;">I want you to clean my
closet. I’ve been dying to look for a spare time in arranging all those messy
stuff. Argh.”</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Goudy Old Style', serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Siaaappp!” jawab gue.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“How about you?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Gue? Gue pengen peluk lo.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Hug me? Why?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Gue ngangkat bahu. “Pengen aja. Entar gue kasih tahu
alasannya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Lalu, berpisahlah gue ama dia. Dia pergi ke kampus,
gue pergi ke studio musik gue. Kagak ada jadwal latihan atau apa sih. Jadwal
gue hari ini ya menangin challenge yang gue buat sendiri. Jadi, gue datang ke
gang-gang, gue set biar kucing-kucing yang gue temuin berada dalam bahaya. Udah
gitu gue foto, gue selamatin, gue foto lagi. Kan lumayan. Selain bikin ini kucing
bisa latihan jadi fotomodel, gue juga belajar fotografi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Kucing pertama yang gue temuin warnanya oranye-putih,
agak kurus dan matanya ijo. Tapi pas gue samperin, dianya kabur. Sampe
ngelompat ke halaman rumah orang. Gue kejer dia sepanjang lima gang di RT
sebelah, kagak berhasil juga. Pantesan suka ada istilah kucing garong, ya.
Abisnya mereka kalo kabur ahli banget. Padahal nggak akan gue rampok atau
perkosa juga. Nggak ngerti gue ini kucing barusan kenapa somse amat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Kucing kedua punyanya Adis, namanya Poxi. Karena gue
udah tanggung nyasar ke gang RT sebelah, ya udah gue mampir di sana sebentar.
Gue fotoin kucing itu kayak yang mau jatuh dari jemuran kosannya Adis, lalu gue
tolongin, dan gue foto lagi pas kucingnya udah selamet. Dibantuin Adis malah.
Sampe 35 take gambar, padahal yang diambil Cuma satu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Lama-lama ini jadi kayak yang nggak meyakinkan.
Abisnya si Poxi kagak pernah main ke atas jemuran. Kok kayaknya idiot aja dia
mendadak berubah kepribadian dan muncul di atas sana sampe-sampe gue mesti
nolongin segala.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Tapi gue move on, Bro. Gue cari kucing lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Kucing ketiga kucing liar lagi. Yang lebih
ramah-tamah, tenggang rasa, rajin menabung, dan apa pun yang jadi judul buku
paket PPKn. Gue kondisiin dia ada di atas pohon jambu deket rumahnya Kades. Gue
fotoin. Lalu, gue turunin lagi, dan gue fotoin lagi karena gue berhasil bawa
doi ke atas tanah. Fotonya sih meyakinkan. Apalagi gambarnya agak-agak blur,
jadi kesannya kayak yang bener-bener darurat gitu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Cuman bahlulnya, begitu selesai photoshoot, ini kucing
langsung lompat naik ke atas pohon jambu, dan bobo di sana. Sial. Kata Pak
Kades, emang di situ rumahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Udahlah, ya. Si dia nggak perlu tahu kalo kucingnya
nggak pernah perlu diselamatin dari atas pohon.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Kucing berikutnya? Banyak, Bro. Sampe jam tujuh malem
gue udah syuting ama sepuluh kucing. Nyaris di banyak gang dan kampung-kampung.
Ada yang ceritanya kejebak di gorong-gorong, ada yang nyaris digoreng sama
tukang bala-bala, ada yang nyaris ditendang sama tukang nasi padang, ada yang
lagi dikejar anjing chihuahua, ada yang nyangkut di jendela, sampe ada yang
lagi nyeberang gue potoin aja… padahal tuh kucing udah cukup dewasa dan
berhati-hati dalam menyeberang. Cuma tetep aja pas di seberang gue ajak foto
bareng. Ceritanya, gue yang bantu dia nyeberang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Jam tujuh malem, gue ketemu lagi ma dia. Lokasinya di
atap rumah gue. Gue ajak ke sana. Buat lihat bintang-bintang. Biar romantis.
Biar kayak pujangga. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“How was your day?” tanyanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Penuh kebaikan,” jawab gue, berusaha terdengar bijak.
“So your day how was?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Dia ketawa. Selalu ketawa ngedenger bahasa Inggris
gue. “It was fun. But I didn’t get many pictures of me helping cats in
emergency.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Coba mana fotonya?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Dia ngasih tunjuk tiga foto doang. Fotonya sih
believable, kayak bener-bener emang butuh bantuan tuh kucing. Ada yang kejepit
di pagar. Ada yang masuk ke sumur. Dan ada yang lagi nyari anak-anaknya. Gue
sampai nangis Bro lihatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Your turn,” kata dia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Ya udah, gue tunjukin semua foto yang gue dapet. Dia
ketawa. Jumlahnya sih banyak. Dan kayaknya dia ngeh juga kalo gue malsuin
nyaris semuanya kayak anggota DPR cuci uang hasil korupsi mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Looks like you win, tonight. Congratulations.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Gue lemparin cengiran lebar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Dia lalu ngerentangin tangannya, membiarkan tubuh dia
buat gue peluk. “So, come here. Hug me.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Dengan senyum yang lebih romantis, gue berjalan
muterin dia. Berjalan ke belakang dia. Lalu gue peluk dia dari belakang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Dia heran. “You want to hug me from the back?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Yoyoy.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Why?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Gue pengen nyentuhin badan gue sama punggung lo.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Dia ketawa. “And why is that?”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Giliran gue yang ketawa. “Meluk dari belakang gini
tuh, ngerangkul badan lo dari punggung, ngebikin gue bisa ngelindungin lo lebih
erat. Lebih waspada. Dan lebih aman.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“That’s not even related.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">“Related, kok,” sanggah gue. “Lo lihat tangan gue
sekarang? Tangan kan organ yang paling lincah dalam melindungi diri. Karena gue
meluk dari punggung, tangan gue bisa terjulur ke depan, posisinya lebih deket
sama hati lo. Lebih aman buat ngelindungin lo.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Dia nggak ketawa. Tapi senyumnya yang tulus bisa gue
rasain dari pipi kami yang akhirnya bertemu. Lalu, sambil berbisik, dia
berkata, “You know what. I love today’s challenge. And I’m glad that you won
the game.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">-Moemoe Rizal-</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">121115</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">Cafe Halaman</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;">CS Bandung Writers' Club 7th Meeting</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Goudy Old Style","serif"; mso-ansi-language: EN-US;"><span style="color: blue;">Voted as Favorite Story of The Night</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-28753135747220004312015-11-25T20:37:00.001+07:002015-11-25T20:37:33.646+07:00Punggung<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Jika ada yang diberi pertanyaan, "Apa yang paling kau ingat
tentang mantan kekasih terakhirmu?" mungkin mereka akan menjawab,
"Hangatnya," "Senyumnya," "Wanginya," "Matanya," "Hidungnya," atau
bahkan, "Ciumannya."</div>
<div dir="ltr">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan aku akan menjawab, "Punggungnya."</div>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Ah, mana bisa kulupakan kau dan punggungmu itu. Punggung
yang sama sekali tidak kokoh sebenarnya, karena kau termasuk sangat
kurus untuk ukuran pria seumuranmu. Tapi punggungmu itu, ya, yang kurus
ceking itu, adalah punggung yang selama ini menentramkanku. Punggungmu
itu selalu menyembunyikanku dari dinginnya angin malam kota Bandung
sehabis hujan. Kau tentu ingat betapa erat pelukanku di atas motor
tuamu. Dan punggungmu selalu bisa kujadikan sandaran dan penampung air
mata. Sudah kubilang aku berjanji tidak pernah menangis di depanmu kan?
Aku menepatinya. Aku sering menangis diam-diam di belakangmu. Aku tau
bahwa kau tau itu. Tapi aku tak peduli selama kau tetap pura-pura tak
peduli.</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Sampai kini aku masih bertanya pada semesta, mengapa harus
punggung kurus ceking favoritku itu menjadi hal yang terakhir yang
kulihat darimu di lorong samping laboratorium setelah kau berkata lirih,
"Kita sampai di sini saja ya Dik, aku mau kembali pada tunanganku di
Surabaya."</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
-Rahadini Windia-</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
121115</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
Malang</div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="text-align: justify;">
CS Bandung Writers' Club 7th Meeting</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-8071916824589145822015-11-25T20:32:00.002+07:002015-11-25T20:32:56.062+07:00Our Plushies<div style="text-align: justify;">
Let's go back to the first time we met. It was the eye contact, although we quickly turned our heads away, that I remember. I still remember how you bashfully tried to
look at me when I didn't look at you. I didn't even get your name . We
always went to that coffee shop on the same day of the week, at the same
time, and we sat opposite each other. I guess we both enjoyed our
non-conversational meetings. I usually arrived first and would anxiously
wait for you. But one day when I was running late, I finally got your
name. The barista called your order while I was waiting in line. That
same day I finally had enough courage to go up to your table and ask you
for a date. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Our first date was bizarre and disastrous.
We missed our reservation at the restaurant, so we decided to eat at a
diner instead. How weird was it when the waitress accidentally knocked
over your drink and soaked your shirt? You went to the toilet but all
the hand dryers were broken. So you sat back down and continued eating
with your wet shirt. We cancelled going to the cinema because I didn't
want you to get sick. We couldn't find a taxi so we had to walk home.
None of that put us off. At least our later dates went well. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Our
first-month anniversary brought us a new tradition. You gave me a teddy
bear. Soon our history was filled with stuffed animals. A panda for
Valentine’s day. A reindeer for Christmas. A dog for our
one-year-anniversary. A giraffe for your birthday. A penguin when we
decided to move in together. A lion for my birthday. An orca whale for
your promotion at the office. And an elephant when I asked you to marry
me. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
So now here, in front of God, people that we love
and love us, and all our stuffed animals, I promise to bring you joy, I
promise to be there for you to cuddle, I promise to lend you my shoulder
to cry on, just like our plushie. So, I, John take you, Paul as my
lawful husband, for better or worse, in sickness and health, till death
do us part. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
-Mikael Setiawan-</div>
<div style="text-align: justify;">
221015</div>
<div style="text-align: justify;">
Cabe Garam</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
CS Bandung Writers' Club 4th Meeting</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: blue;">Voted as Favorite Story of The Night</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-22445542141286049522015-11-25T20:28:00.003+07:002015-11-25T20:28:46.253+07:00Surat Kepada KawanKawan,<br />
Terima kasih untuk semua waktu yang kau sisihkan untukku.<br />
Terima kasih untuk segala doa yang kau panjatkan atas namaku<br />
Terima kasih untuk seluruh usaha yang kau perjuangkan untuk pertemanan kita<br />
<br />
Kau yang ada ketika aku berada di langit ke tujuh saat ku jatuh cinta padanya<br />
Kau yang ada di kala aku berhasil memenangkan hatinya<br />
Kau yang ada sesaat aku ditinggalkannya<br />
<br />
Aku masih ingat semua impian kita<br />
Aku masih ingat semua resolusi kita<br />
Aku masih ingat semua janji kita<br />
<br />
Semua yang kita lafalkan keras-keras sembari menautkan
jari-jari kelingking kita agar kita berusaha keras mencapai apa yang
kita dambakan<br />
<br />
Sebuah ritual yang menjadi tradisi kita setiap tanggal satu Januari<br />
<br />
Ritual yang kita jadikan batu pijakan selama setahun berikutnya<br />
<br />
Tahun di mana semuanya berubah<br />
<br />
Kawan,<br />
Maafkan aku untuk semua keacuhanku akan perasaanmu<br />
Maafkan aku untuk segala cara yang kulakukan untuk mendapatkannya<br />
Maafkan aku untuk seluruh niatku menggunakanmu demi kepentingan diri sendiri<br />
<br />
Aku yang tahu bahwa kau menyukaiku tapi tak kuhiraukan<br />
Aku yang tahu bahwa kau akan melakukan apapun untukku<br />
Aku yang tahu bahwa kau terluka setiap saat kau melihatku dengannya<br />
<br />
Kau selalu menyediakan bahumu untuk isak tangisku<br />
Kau selalu meloncat kegirangan bersamaku saat aku bahagia<br />
Kau selalu tersenyum walaupun dalam hati kau menjerit<br />
<br />
Semua berubah saat kau memutuskan untuk bergabung dengan korps relawan di Timur Tengah<br />
<br />
Tempat dimana terjadinya kejadian itu.<br />
<br />
Kejadian yang menyebabkan kau pulang lebih cepat dari yang kau rencanakan.<br />
<br />
<br />
Walaupun kita tetap bertemu di tanggal satu Januari, tak
mungkin aku menautkan jari kelingkingku padamu. Bukan karena kau lelah
menungguku, tapi karena kecelakaan itu membuatmu kehilangan jari
kelingkingmu.<br />
<br />
-Mikael Setiawan-<br />
051115<br />
Giggle Box<br />
<br />
CS Bandung Writers' Club 6th MeetingAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-78638686643985869602015-11-25T20:24:00.000+07:002015-11-25T20:24:29.394+07:00Red Eyes<div style="text-align: justify;">
Thursday </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
9.30 am </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
My eyes are red, itchy and
glassy. I wish I could scratch them, but the possibility of losing my
sight prevents me from doing so. God, what happened? It was supposed to
be a good day, but it starts with a twitch of/in my eyes. Old people say
it means someone misses you. But you know me. I'm very skeptical about
superstitions. I try to ignore it but the burning sensation forces me to
give up. Finally, I scratch them. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
12.15 pm </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
The
pain has shifted to my throat now. The phlegm resides there and refuses
to leave its comfort zone. It doesn’t matter how many times I've tried,
the mucus lingers in my throat. Sometimes I can feel it reach my mouth,
if I cough hard enough, but then it goes straight back to the larynx. I
feel uncomfortable as the people around me start to get annoyed with my
continuous and disturbing bark. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
15.45 pm </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
It's
been more than six hours since the symptoms started. I don’t show any
signs of getting better. Now it’s/I’m even worse, I can’t breathe. The
bronchioles in my lungs seem to be shutting down the path of the air
through my lungs. My chest is constricted. I'm </div>
<div style="text-align: justify;">
wheezing like I'm
having an asthma attack. My brain keeps wondering why all of this is
happening today. A sudden flashback reminds me
realise it all started this morning, when I got your message saying you
wanted to break up. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
-Mikael Setiawan-</div>
<div style="text-align: justify;">
081015</div>
<div style="text-align: justify;">
Coffindo</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
CS Bandung Writers' Club 2nd Meeting</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-63139678302565663532015-11-25T20:17:00.002+07:002015-11-25T20:44:56.792+07:00Kelingking<div>
<div>
<div>
<div>
<div>
<div>
<div>
<div>
<div>
<div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Di sebuah negeri
dua dimensi, hiduplah raja yang tegas dan bijaksana. Rakyat memanggilnya
"Keling King". Mengapa? Karena ia raja yang hitam. Keling. King. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tanpa
Kelingking, warna sering leleh merambah bidang yang bukan bagiannya.
Bentuk sulit dipahami. Dan bidang putih tak tahu harus menjadi apa.
Keling King selalu menjadi batas yang memperjelas setiap bentuk dan
bidang. Seperti pada suatu hari, sepotong limas berwarna kuning datang
menghadap Keling King. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Keling King, semua makhluk bilang
hamba adalah segitiga. Padahal hamba ini limas. Apa yang harus hamba
lakukan agar orang-orang percaya?" tanya Limas agak putus asa. "Sangat
sulit membuktikan identitas hamba. Masalahnya, limas adalah bangun tiga
dimensi. Padahal kita hidup di negeri dua dimensi..." lanjut Limas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Keling
King mengangguk-angguk arif. Tanpa banyak bicara, ia menerapkan
kebijaksanaan garis kelingnya. Sekejap rakyat yang sangat dikasihinya
itu menjelma menjadi makhluk dua dimensi yang tiga dimensi. Seperti ini:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
(gambar segititga biasa) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
menjadi </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
(gambar segitiga yang udah dikasih garis-garis supaya keliatan jadi limas)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Limas pulang dengan sukaria. Kali itu, ia jadi dapat membuktikan bahwa ia adalah limas, bukan segitiga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada
bidang-bidang putih yang kosong, Keling King juga sering hadir
menorehkan huruf-huruf atau mencipta bentuk-bentuk sederhana. Bidang
putih selalu senang karena dengan begitu, mereka jadi mempunyai isi dan
arti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
(gambar stick man pake payung, ada awan dan ujannya)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi
adakalanya pula Keling King dibantah. Warna kadang-kadang enggan
dipagari. Mereka melanggar batas Keling King, atau kadang memang sengaja
ingin berbaur dengan warna lainnya. Kadang warna pun tahu cara
menciptakan tiga dimensi dalam dua dimensi, tapi garis yang ditarik
Keling King. Rakyat yang mencintai Keling King mencoba memperingatkan
agar Keling King berhati-hati. Tetapi dengan penuh kesadaran, Keling
King membiarkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
"Bagiku, kesejahteraan bentuk di atas
segalanya. Aku tidak perlu menghukum warna jika dalam pemberontakan
mereka, mereka tetap menjaga bentuk ..."</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kadang diam-diam
Keling King menyusup di sela warna. Bukan sebagai batas yang tegas, tapi
sebagai bayang. Sebagai kesan. Ia tidak memerangi pemberontakan, tetapi
mencari tempat di antaranya. Jari kelingking adalah lambang perdamaian.
Itu sebabnya, Keling King pun senantiasa menjaga kedamaian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di dunia bentuk, Keling King memimpin dengan kearifan yang istimewa. Kuasa dan kebijaksanaan berdamping sama tingginya ...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
-sundea-<br />
051115<br />
Giggle Box<br />
<br />
CS Bandung Writers' Club 6th Meeting<br />
<br />
<span style="color: blue;">Voted as Favorite Story of The Night</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-31033162572382068122015-11-21T22:23:00.001+07:002015-11-21T22:23:14.833+07:00Janji Kelingking<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Dari kelima, eh salah, kesepuluh jari tanganku aku paling
benci jari kelingking. Jari paling kecil tetapi paling mengintimidasiku.
Seandainya ada phobia terhadap jari kelingking, mungkin aku sudah mengidapnya.
Pinky phobia, begitu aku menamai seenaknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“hahaha…hahaha…haha” suara kawan-kawanku menggema, mereka
sedang menertawakanku. Ingin aku tutup telingaku, agar suara menyakitkan ini
tidak perlu kudengar. Ini bukan pertama kalinya mereka mengejekku, mengejek
kelingkingku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“masa anak cowo kelingkingnya ngetrill” ejek Adi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“kaya anak cewe aja” sahut Eko<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“banci..ih..banci” Budi menimpali<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Aku hanya bisa diam, tanganku mengepal menahan amarah. Aku
marah dan benci pada jari kelingkingku. Seandainya aku bisa menahan jari
kelingkingku jangan sampai jari paling ujung ini naik saat aku mengangkat
barang, pasti sudah aku lakukan dari dulu. Ingin sekali kelingkingku ini bisa
aku lem bersama dengan jari manis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Pandanganku mulai kabur, air mata sepertinya mulai menggenang
di mataku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“iih..cengeng..anak cowo cengeng” mereka tambah mengejekku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“banci ga punya ibu…hahaha"<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">telingaku berdenging mendengar ejekan itu. Ejekan mereka
sudah kelewat batas, terlalu menyakitkan. Aku bukanlah anak yang gampang emosi,
tetapi kali ini aku tidak bisa menahan diri. Kuayunkan kepalan tanganku, bukan
maksudku untuk memukul mereka, hanya berusaha untuk menghalau. Namun ternyata
kepalan tanganku mengenai muka Adi. Kacamata yang ia kenakan pecah dan
kacanya mengores mukanya dan tanganku. Darah mengalir dari mukanya dan tanganku. Tangis
adi pecah, sedangkan aku hanya bisa gemetar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Eko dan Budi berlari memanggil-manggil ibu guru. Bu guru lalu
mengobati luka kami. Jika adi menangis meraung-raung, aku tidak menangis sama
sekali. Bukan karena aku sok kuat, tetapi karena aku takut, takut sekali. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Apa yang aku takutkan terjadi, bu guru memanggil ayahku.
Dibatasi meja bu guru duduk di kursi, di depanku dan ayah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“Pak, anak bapak tidak sepenuhnya salah ketika memukul
temannya, ada andil dari anak-anak itu juga. Mereka memprovokasi Andi dengan mengejek"<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“Namun saya memanggil anda juga untuk membantu agar Andi
lebih bisa berbaur dengan anak-anak lainnya”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“Kenapa dengan anak saya bu?” tanya ayah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“hmm..bagaimana ya menjelaskannya. Begini pak, menurut saya Andi
terlalu pendiam sehingga terlihat feminin akibatnya beberapa anak sering
menggangunya. Saya harap dia berubah agar dapat berbaur dengan anak lelaki yang
lain” jawab bu guru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Ayah diam sementara aku hanya bisa menunduk. Bu guru kemudian
bersiap melanjutkan cerita, namun ayah langsung memotong.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“Tidak perlu dilanjutkan bu, saya sudah mengerti” tukasnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Dalam perjalanan pulang, pikiranku berkecamuk. Aku benci
kelingkingku. Mengapa hanya karena itu mereka bilang aku banci, memang apa
salahnya aku pendiam, apa salahnya kelingkingku ngetrill.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Setelah sampai di rumah, ayah mengajakku ngobrol berdua. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“Ayah, maafkan Andi” ucapku membuka pembicaraan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“Andi akan berubah, menjadi anak yang kuat dan tidak seperti
banci, menjadi anak yang tidak akan membuat malu ayah lagi” leherku terasa tercekat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Ayah menatapku tajam, aku siap merima luapan amarahnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“Andi, kamu anak yang baik. Kamu samasekali tidak membuat
ayah malu. Kamu bukan banci, merekalah yang banci, karena meraka yang
beramai-ramai mengejekmu” jawabnya lembut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“Ayah, aku benci kelingkingku” ucapku dengan mata
berkaca-kaca.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Ayah meraih kelingkingku lalu mengaitkan jari kelingkingnya
ke kelingkingku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“Andi, jangan kamu membenci kelingkingmu, karena ini adalah jari
yang paling istimewa, ini adalah jari yang mengikat janji kita berdua”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“Andi, berjanjilah pada ayah kalau kamu akan selalu mencintai
dirimu sendiri, berjanjilah untuk mencintai kelingkingmu"<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“Janji..yah” sahutku parau dan airmataku pun mengalir hangat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Ada kalanya hal yang paling kita benci menjadi hal yang
paling kita sayangi dan mungkin begitu pun sebaliknya. Tapi biarlah itu menjadi
ceritaku selanjutnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk-y3EhE1k7ivp6dZI1j7JZBRlcSVTE3C6cYfU71Uj6kQGqIu0iAguK5TY446vK8AEeqJ91DnIkGY9STEGlQVhzmsZMqZLbWQW8Tb2ZXhDBvOHiTbxwAf8tDinaDYbFSPJhDj9jyTFcRGy/s1600/IMG-20151107-WA0012.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="179" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk-y3EhE1k7ivp6dZI1j7JZBRlcSVTE3C6cYfU71Uj6kQGqIu0iAguK5TY446vK8AEeqJ91DnIkGY9STEGlQVhzmsZMqZLbWQW8Tb2ZXhDBvOHiTbxwAf8tDinaDYbFSPJhDj9jyTFcRGy/s320/IMG-20151107-WA0012.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">-Alin Sujatmiko-</span></div>
<div style="text-align: start;">
051115</div>
<div style="text-align: start;">
Giggle Box</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";"></span></div>
<div style="font-family: 'Times New Roman'; line-height: normal; text-align: start;">
</div>
<br />
<div style="-webkit-text-stroke-width: 0px; color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: medium; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; letter-spacing: normal; line-height: normal; orphans: auto; text-align: start; text-indent: 0px; text-transform: none; white-space: normal; widows: 1; word-spacing: 0px;">
<div style="margin: 0px;">
CS Bandung Writers' Club 6th Meeting</div>
</div>
</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5820269212536416948.post-34345733401080391352015-11-21T22:19:00.002+07:002015-11-21T22:19:59.659+07:00Lelaki Pemalu<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Sudah lama aku menaruh hati padanya, namun hanya berani
curi-curi pandang saja. Aku selalu merasa mungkin sudah ditakdirkan
ketika pandangan kita beradu di hari itu. Aku ingat saat itu bulan
Juli, saat ketika toko sibuk luar biasa
karena menyambut lebaran. Saat itu aku sedang memandang dari etalase jendela dan sudut mataku bergetar
pertama kali melihatmu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Pandangan pertama yang membuatku terpukau adalah rambutmu
yang hitam tergerai, berombak-ombak tersapu angin sungguh menawan dan yang paling
membuatku terpukau adalah matamu, sungguh mati, baru pertama kali aku melihat
mata sejernih itu. Ah paling hanya 10 detik aku memandang matamu, tapi aku seperti tersedot, berputar-putar,
seakan tertarik dalam sebuah dimensi yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Entah ini sudah takdir atau memang keberuntungan semata, si
mata indah itu masuk kedalam toko dan ternyata ini adalah hari pertama dia
bekerja disini. Di toko ini. Di tempat yang sama denganku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Hari berganti hari, berganti minggu berganti bulan,
tapi..ah..aku belum punya keberanian untuk berkenalan dengannya, apalagi
menyatakan perasaanku padanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“aku ingin menegurnya” ucapku pada temanku yang berdiri di
sebelahku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“siapa?” tanyanya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“pegawai baru itu” sahutku<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“ya tegur saja, apa sulitnya, kasih boneka, kasih hadiah..siapa
tau kalian bisa kencan” cerocosnya. Kurasakan nada nyinyir dalam jawabannya dan
entah kenapa ucapannya membuat hati ku nyeri. Menyadarkanku bahwa aku
adalah seorang lelaki pemalu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Namun se-pemalu apapun kalian, kalian pasti pernah jatuh
cinta kan, rasanya sesak dan jutaan kupu-kupu berputaran di perutmu. Sekali dua
kali mungkin masih bisa kalian tahan perasaan ini, tapi toh pertahananmu akan
bobol juga pada akhirnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Minggu berganti bulan, Juli bergeser menjadi Agustus. Awal
bulan inilah waktu yang kunanti. Saat dimana karyawan bekerja lembur untuk
menata toko dengan desain dan tema yang baru. Aku bertekad, hari ini saatnya
bertindak. Semua sudah kurancang dengan rapi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“hai” sapaku padanya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Kau hanya terdiam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“siapa namamu?” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Aku pandang matamu, Kegugupan melandaku dan kau masih terdiam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“bolehkah aku berkenalan denganmu”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Kau masih juga diam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Lalu kurasakan jarimu di tanganku. Kehangatan menjalar
merayap hingga menusuk kedalam rongga dadaku. Kubiarkan engkau melucuti
pakaianku, lalu celanaku, lalu kau lepaskan tangan kananku, lalu tangan kiriku,
lalu kau pisahkan badanku dengan kakiku. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Kau pakaikan baju dan celana baru untukku.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">“terima kasih” ucapku dengan tulus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">Tanpa suara, kau melangkah pergi. Bergerak menuju boneka
pajangan lainnya. Ah, andai engkau tahu betapa inginnya aku mengetahui namamu
nona manis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijWrCQ3IuwHMyIc7LwDxJBDBd0empWQOJHRYDwuu0NhPmBx47QtITR-dcy_H6HYbWGyaVJuBUsSuthwV0yZMjoqQlkZ4wC2I09HXeU4e22WBFFsTqDRqnOh5sQJKmxV0uzrwX_0Ds1K1Yu/s1600/IMG-20151107-WA0013.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="248" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijWrCQ3IuwHMyIc7LwDxJBDBd0empWQOJHRYDwuu0NhPmBx47QtITR-dcy_H6HYbWGyaVJuBUsSuthwV0yZMjoqQlkZ4wC2I09HXeU4e22WBFFsTqDRqnOh5sQJKmxV0uzrwX_0Ds1K1Yu/s320/IMG-20151107-WA0013.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";">-Alin Sujatmiko-</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">221015</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Cabe Garam</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.0pt; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Helvetica Neue"; mso-bidi-font-family: "Helvetica Neue";"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">CS Bandung Writers' Club 4th Meeting</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03107504649922349682noreply@blogger.com0